๐Ÿฅ‹ Jadilah Seperti Lebah Bukan Lalat

jadilahseperti lebah yang mencari madu, jangan menjadi seperti lalat yang hanya mencari najis kotor. "Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati." 'Usrah' bukan sahaja tempat untuk menyampaikan atau Jadilahseperti lebah terpegun aku dengan hadis ini dan kupasti ramai orang sebegini disekeliling kita, menjadi seperti lebah mengeluarkan hasil yang berguna kepada orang lain jua tidak merosakkan tempat yang didudukinya. Rasulullah saw. bersabda, "Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih mengeluarkan sesuatu yang lebahada ratu nya, lalat ga ada (mungkin lalat . menganut sistem demokrasi, bukan kerajaan) FERNANDO207. 26 September 2017. Dimadu gk enak, tahi lalat bs jd pemanis, kami biasa mnyebutnya choko chips yg tertinggal Dan jadilah demikian. dan kalau ibu mengharapkan semua yang ada di ruangan ini seperti Lebah silahkan, dan saya memilih Lebahdan tawon adalah dua spesies yang berbeda. Dikutip dari Washington Post, meski bentuk keduanya hampir mirip, ternyata perilaku mereka berbeda. Lebah hanya bisa menyengat sekali jika merasa terancam. Sementara tawon, mampu menyengat berkali-kali dan memiliki suara dengung yang lebih ramai. Bahkan tawon lebih agresif dibandingkan lebah yang Jadilahengkau seperti lebah yang hanya mengambil kebaikan dari sari-sari bunga dan meninggalkan keburukan-keburukan, bukan seperti lalat yang mencari-cari luka-luka yang bau Tipe Climber lah yang paling ideal di masa pandemi ini, dimana tipe climber adalah tipe "mata lebah", fokusnya pada kebaikan dan solusi. Selalu fokus pada solusi, bukan masalah. Kalau fokus kalian pada keburukan dan masalah, maka itu seperti layaknya mata lalat," tutur lelaki yang pernah menjabat sebagai Komisioner KPAI Kota Yogyakarta TUHANTIDAK PERNAH MENGHUKUM ORANG LAIN UNTUK DIRIMU. 7 min read. MASA KECIL YANG TAK BAHAGIA. Paling tidak dimasa kecil dulu saya pernah berfikir Tuhan itu menakutkan karena Dia memiliki neraka, dan Tuhan itu tetap menakutkan walaupun Dia memiliki Sorga. Tuhan itu tempat saya merasa aman berlindung daripada gangguan segala setan dan hantu. Matalalat dan mata lebah. Tapi majoriti manusia ni bermata lalat. Cuba kamu chek, kamu mata lalat ke mata lebah? Oit, bukan disebabkan kamu pakai spek itam bulat-bulat besar macam lalat tu nak kata mata kamu mata lalat. seperti mata lebah walau seburuk mana pon seseorang tu kita mesti tengok juga kebaikan yang ada pada dia. Jangan jadi Pastilalat akan mencari sampah. Kemudian orang alim itu berpesan : "Jadilah kamu seperti mata lebah walaupun ditunjuk akan keburukan seseorang kepada kamu, tetap kamu mencari kebaikannya. Sebaliknya janganlah kamu jadi mata lalat walaupun ditunjuk seribu kebaikan seseorang kepada kamu, kamu masih lagi mahu mencari keburukan orang lain ClW9NT. Rasulullah saw. bersabda, โ€œPerumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan yang dihinggapinya.โ€ Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar Seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat-sifat unggul. Sifat-sifat itu membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peranan dan tugas apa pun yang dia pikul akan selalu membawa manfaat dan maslahatkebaikan bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah saw., โ€œManusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.โ€ Untuk menjadikan kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera sangat memerlukann manusia-manusia seperti itu. Dalam keadaan apa sekalipun, dia akan membuat yang terbaik; apa pun peranan dan tugas yang diberikannya, dia akan menjadi manusia dan keadaan di sekelilingnya menjadi bahagia dan sejahtera. Maka, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Rasulullah saw. dengan pernyataanya dalam hadits di atas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah. Tentu saja, sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah swt. seperti yang Dia firmankan, โ€œDan Rabbmu mewahyukan mengilhamkan kepada lebah Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan bagimu.โ€™ Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Rabb bagi orang-orang yang memikirkan.โ€ An-Nahl 68-69 Sekarang, bandingkanlah apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang mukmin, contohnya seperti ini Hinggap di tempat yang bersih dan menghirup apa hanya yang bersih sahaja. Lebah hanya hinggap di tempat-tempat terpilih sahaja. Lebah sangat jauh berbeza dengan lalat. Lalat sangat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih yang mengandungi bahan madu atau nektar. Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah swt. berfirman Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. Al-Baqarah 168 Yaitu orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang maโ€™ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya Al-Qurโ€™an, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Al-Aโ€™raf 157 Mengeluarkan yang yang tidak tahu madu lebah. Semuanya tahu bahawa madu mempunyai khasiat yang banyak untuk kesihatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Lebah sangat kaya dengan kebaikan,sedangkan dari organ tubuh pada binatang lain, mereka hanya mengeluarkan sesuatu yang menjijikan. Begitu juga seorang mukmin, kita haruslah menjadi manusia yang produktif dengan kebaikan. โ€œHai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan khair, supaya kamu mendapat kemenangan.โ€ Al-Hajj 77Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual. Sebab, perintah ke arah ibadah ritual sudah terwakili dengan kalimat โ€œrukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmuโ€ irkaโ€™u, wasjudu, waโ€™budu rabbakum. Al-khair di dalam ayat itu justru bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya. Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaat manusia. Tidak pernah merosakkan. Seperti yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas ini, lebah tidak pernah merosak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan kerosakan dalam apa-apa hal sekalipun baik secara fizikal mahupun tidak.. Bahkan dia melakukan pembaikan akidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Mengubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu. Bekerja kerasLebah adalah pekerja yang bekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya saat โ€œmenetasโ€, lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu. Dan begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras? โ€œMaka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.โ€ Alam Nasyrah 7Kerja keras dan semangat pantang berundur itu lebih-lebih lagi dituntut lagi dalam menegakkan keadilan. Karena, meskipun memang ramai manusia yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia โ€“kecuali yang mendapat rahmat Allahโ€“ tidak suka jika dirinya rugi dalam menegakkan keadilan. Bekerja secara jamaโ€™i dan tunduk pada satu pimpinan Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman. โ€œSesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.โ€ Ash-Shaff 4 Tidak pernah melukai kecuali kalau digangguLebah tidak pernah memulakan serangan. Ia akan menyerang hanya manakala apabila terasa diganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan โ€œkehormatanโ€ umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin musuh tidak dicari. Tapi jika ada, tidak lari. Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah An-Nahl. Allahu aโ€™lam Sumber from Jom Dakwah via Kuliah Islam Lokasi halaman Beranda nasehat wahai umat islam "Jadilah engkau Seperti Lebah Bukan Lalat" By at 11/05/2016 Jadilah engkau seperti lebah yang hanya mengambil kebaikan dari sari-sari bunga dan meninggalkan keburukan-keburukan, bukan seperti lalat yang mencari-cari luka-luka yang bau Seorang penyair berkata ุดูŽุฑู‘ู ุงู„ู’ูˆูŽุฑูŽู‰ ุจูุนููŠููˆู’ุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ู…ูุดู’ุชูŽุบูู„ู โ€ฆ. ู…ูุซู’ู„ู ุงู„ุฐู‘ูุจูŽุงุจู ูŠูุฑูŽุงุนููŠ ู…ูŽูˆู’ุทูู†ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ูŽู„ู Seburuk-buruk manusia adalah yang hanya sibuk mencari aib/kekurangan orang-orangโ€ฆ. Seperti lalat yang hanya memperhatikan bagian luka ููŽุนูŽูŠู’ู†ูู‡ู ุฃูŽุจูŽุฏุงู‹ ุจุงูู„ุณู‘ูŽูˆู’ุกู ู…ูุบู’ุฑูŽู…ูŽุฉูŒ โ€ฆ. ููŽู„ุงูŽ ูŠูŽุฑูŽู‰ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ู‚ูŽุจููŠู’ุญู ุงู„ู’ููุนู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูŽู„ูŽู„ู Selalu saja matanya tertarik dengan melihat keburukanโ€ฆ Maka tidaklah ia memandang kecuali perbuatan buruk dan kesalahanโ€ฆ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุฑูŽู‰ ุนูŽูŠู’ู†ูู‡ู ุฅูู„ุงูŽ ู…ูŽุณูŽุงูˆูุฆูŽู†ูŽุง โ€ฆ. ูˆูŽุชูŽุดู’ุชูŽู‡ููŠ ุฑูู’ุคูŽูŠูŽุฉูŽ ุงู„ุฃูŽูˆู’ุถูŽุงุฑู ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ูŽู„ู Tidaklah matanya melihat kecuali keburukan-keburukan kitaโ€ฆBahkan ia senang jika melihat kotoran-kotoran dan ketergelinciranโ€ฆ ูŠูŽูƒู’ุจูู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุจูุงู„ุฃูŽุตู’ููŽุงุฏู ุชูŽู…ู’ู†ูŽุนูู‡ูู…ู’ โ€ฆ. ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูู‡ููˆู’ุถู ูˆูŽุชูŽููŽุดู‘ููŠ ุงู„ู’ุญูุณู‘ู ุจูุงู„ู’ููŽุดูŽู„ู Ia mengikat manusia dengan belenggu yang menahan mereka โ€ฆuntuk bangkit dan menjadikan orang-orang selalu merasa gagalโ€ฆ Ada sebagian orang yang hobinya hanya mencari-cari kesalahan dan kekurangan, hampir-hampir tidak ada sesuatupun yang menyenangkannya. Tidaklah ia memandang makanan yang lezat terhidangkan kecuali matanya tertuju pada sehelai rambut yang tidak sengaja terjatuh di atas makanan tersebut, lalu diapun mencela makanan tersebut! Tidak ada buku yang baik dan bermanfaat kecuali matanya tertuju pada kesalahan cetak yang terdapat pada buku tersebut, tidaklah ia melihat pakaian yang bersih kecuali matanya tertuju pada setetes tinta yang โ€“tanpa sengaja- mengotori baju tersebut. Jika ia mengendarai kendaraan sahabatnya, maka spontan ia berkata, โ€œudah tua model mobilmu!โ€. Jika ia masuk ke rumah sahabatnya ia spontan berkata, โ€œperabot rumah udah lama dan usang, kenapa tidak diganti-ganti? apa tidak bosan?โ€œ. Jika ia pulang kerumahnya โ€“sementara istrinya sudah berjam-jam menyiapkan hidangan makanan- maka ia berkata, โ€œkenapa engkau tidak membuatkan aku makanan ini dan itu?โ€œ, padahal istrinya telah menyiapkan berbagai macam hidangan. Lihatlah adab Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata ู…ูŽุง ุนูŽุงุจูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุทูŽุนูŽุงู…ู‹ุง ู‚ูŽู’ุท ูƒูŽุงู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุงุดู’ุชูŽู‡ูŽู‰ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ุฃูŽูƒูŽู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽู‡ู ุชูŽุฑูŽูƒูŽู‡ู โ€œRasulullah shallallahu alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan, jika ia suka maka ia makan, dan jika ia tidak suka maka beliau tinggalkanโ€ HR Al-Bukhari no 3563 dan Muslim no 2064 Anas bin Maalik radhiallahu anhu berkata, ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฎูŽุฏูŽู…ู’ุชูู‡ู ุชูุณู’ุนูŽ ุณูู†ููŠู’ู†ูŽ ู…ูŽุง ุนูŽู„ูู…ู’ุชูู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูุดูŽูŠู’ุกู ุตูŽู†ูŽุนู’ุชูู‡ู ู„ูู…ูŽ ููŽุนูŽู„ู’ุชูŽ ูƒูŽุฐูŽุง ูˆูŽูƒูŽุฐูŽุงุŸ ุฃูŽูˆู’ ู„ูุดูŽูŠู’ุกู ุชูŽุฑูŽูƒู’ุชูู‡ู ู‡ูŽู„ุงู‘ูŽ ููŽุนูŽู„ู’ุชูŽ ูƒูŽุฐูŽุง ูˆูŽูƒูŽุฐูŽุงุŸ โ€œDemi Allah aku telah melayani Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selama sembilan tahu, aku tidak pernah mengetahuinya berkata kepada apa yang aku kerjakan, โ€œKenapa engkau melakukan ini dan ituโ€, dan tidak juga pernah berkata kepada sesuatu yang aku tinggalkan, โ€œKenapa engkau tidak melakukan ini dan itu?โ€ HR Muslim no 2309. Jadilah engkau seperti lebah yang hanya mengambil kebaikan dari sari-sari bunga dan meninggalkan keburukan-keburukan, bukan seperti lalat yang mencari-cari luka-luka yang bau. Sungguh kasihan orang yang modelnya seperti ini, ia menyiksa dirinya dan juga menyiksa orang lain. Tidak ada sesuatupun yang memuaskan dirinya, dan perkataannya selalu menyakiti perasaan orang lain, perasaan sahabatnya, bahkan perasaan istrinya. Bahkan bisa jadi orang-orang akan membalas perbuatannya, mencari-cari dan mengumbar kesalahan-kesalahannya ! Al-Imam As-Syaafiโ€™i rahimahullah berkata ุฅูŽุฐูŽุง ุฑูู…ู’ุชูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุญู’ูŠูŽุง ุณูŽู„ููŠู’ู…ุงู‹ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฏูŽู‰ โ€ฆ. ูˆูŽุฏููŠู’ู†ููƒูŽ ู…ูˆููˆุฑูŒ ูˆูŽุนูุฑู’ุถููƒูŽ ุตูŽูŠู‘ูู†ู Jika engkau ingin hidup selamat dari kehinaanโ€ฆ. Agamamu terjaga demikian pula harga dirimuโ€ฆ ููŽู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ุทูู‚ูŽู†ู’ ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูุณูŽุงู†ู ุจูุณูŽูˆู’ุฃูŽุฉู โ€ฆ. ููŽูƒูู„ู‘ููƒู ุณูŽูˆู’ุกูŽุงุชูŒ ูˆูŽู„ูู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฃูŽู„ู’ุณูู†ู Maka janganlah sekali-kali lisanmu mengucapkan keburukanโ€ฆ.Sesungguhnya seluruh dirimu adalah kekurangan dan orang-orang juga memiliki lisan yang bisa mencelamu ูˆูŽุนูŽูŠู’ู†ูŽุงูƒูŽ ุฅู†ู’ ุฃูŽุจู’ุฏูŽุชู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ู…ูŽุนูŽุงูŠูุจุงู‹ โ€ฆ. ููŽุฏูŽุนู’ู‡ูŽุง ุŒ ูˆูŽู‚ูู„ู’ ูŠูŽุง ุนูŽูŠู’ู†ู ู„ูู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฃูŽุนู’ูŠูู†ู Dan jika kedua matamu melihat aib-aib orang lainโ€ฆ maka tinggalkanlah dan katakanlah kepada matamu, โ€œWahai mataku, sesungguhnya orang-orang juga memiliki mataโ€ ูˆูŽุนูŽุงุดูุฑู’ ุจูู…ูŽุนู’ุฑููˆูู ุŒ ูˆูŽุณูŽุงู…ูุญู’ ู…ูŽู†ู ุงุนู’ุชูŽุฏูŽู‰ โ€ฆ. ูˆูŽุฏูŽุงููุนู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ุจูุงู„ู‘ูŽุชููŠ ู‡ููŠูŽ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู Hendaknya engkau bergaul dengan cara yang baik, maafkanlah orang yang bersalah kepadamuโ€ฆSerta tolaklah kesalahan orang tersebut akan tetapi dengan cara yang terbaik Ingatlah kata Imam As-Syafiโ€™i, โ€œdirimu seluruhnya adalah kekurangan!โ€œ. Jika orang lain ingin mencari kesalahanmu maka seluruh bagian tubuhmu bisa menjadi bahan celaan, songkokmu, kaca matamu, cara jalanmu, wajahmu, tubuhmu, semuanya bisa jadi bahan celaan! Tapiโ€ฆ Ini bukan berarti kita meninggalkan nasehat, bahkan menasehati kesalahan-kesalahan merupakan kewajiban. Akan tetapi janganlah terlalu detail dan bersikap โ€œmencari-cariโ€, akan tetapi kesalahan yang jelas nyata dan tersebar maka tegakkanlah nasehat sebagai pengamalan perintah Allah dan RasulNya dalam ber-nahi mungkar! Wallahu Aโ€™lam bi As-Showaab Penulis Ustadz Firanda Andirja Artikel Baca Juga Info Penting langganan artikel menerima tulisan, informasi dan berita untuk di posting menerima kritik dan saran, WhatsApp ke +62 0895-0283-8327 โ€“ Rasulullah saw. bersabda, โ€œPerumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan yang dihinggapinya.โ€ Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar Seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat-sifat unggul. Sifat-sifat itu membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peran dan tugas apa pun yang dia emban akan selalu membawa manfaat dan maslahat bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah saw., โ€œManusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.โ€ Kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera membutuhkan manusia-manusia seperti itu. Menjadi apa pun, ia akan menjadi yang terbaik; apa pun peran dan fungsinya maka segala yang ia lakukan adalah hal-hal yang membuat orang lain, lingkungannya menjadi bahagia dan sejahtera. Nah, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Rasulullah saw. dengan pernyataanya dalam hadits di atas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah. Tentu saja, sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah swt. seperti yang Dia firmankan, โ€œDan Rabbmu mewahyukan mengilhamkan kepada lebah Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan bagimu.โ€™ Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Rabb bagi orang-orang yang memikirkan.โ€ An-Nahl 68-69 Sekarang, bandingkanlah apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan seorang mukmin, seperti berikut ini Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih. Lebah hanya hinggap di tempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang terakhir amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar. Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah swt. berfirman Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. Al-Baqarah 168 Yaitu orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang maโ€™ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya Al-Qurโ€™an, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Al-Aโ€™raf 157 Karenanya, jika ia mendapatkan amanah dia akan menjaganya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan melakukan korupsi, pencurian, penyalahgunaan wewenang, manipulasi, penipuan, dan dusta. Sebab, segala kekayaan hasil perbuatan-perbuatan tadi adalah merupakan khabaits kebusukan. Mengeluarkan yang bersih. Siapa yang tidak kenal madu lebah. Semuanya tahu bahwa madu mempunyai khasiat untuk kesehatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Dia produktif dengan kebaikan, bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain hanya melahirkan sesuatu yang menjijikan. Belakangan, ditemukan pula produk lebah selain madu yang juga diyakini mempunyai khasiat tertentu untuk kesehatan liurnya! Seorang mukmin adalah orang yang produktif dengan kebajikan. โ€œHai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.โ€ Al-Hajj 77 Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual. Sebab, perintah ke arah ibadah ritual sudah terwakili dengan kalimat โ€œrukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmuโ€ irkaโ€™u, wasjudu, waโ€™budu rabbakum. Al-khair di dalam ayat itu justru bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya. Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaat manusia. Tidak pernah merusak Seperti yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas ini, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apa pun baik material maupun nonmaterial. Bahkan dia selalu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap yang dilakukan orang lain dengan cara-cara yang tepat. Dia melakukan perbaikan akidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Mengubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu. Jika kerusakan terjadi akibat korupsi, ia memberantasnya dengan menjauhi perilaku buruk itu dan mengajukan koruptor ke pengadilan. Bekerja keras Lebah adalah pekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya saat โ€œmenetasโ€, lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu. Dan begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras? โ€œMaka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.โ€ Alam Nasyrah 7 Kerja keras dan semangat pantang kendur itu lebih dituntut lagi dalam upaya menegakkan keadilan. Karena, meskipun memang banyak yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia โ€“kecuali yang mendapat rahmat Allahโ€“ tidak suka jika dirinya โ€œdirugikanโ€ dalam upaya penegakkan keadilan. Bekerja secara jamaโ€™i dan tunduk pada satu pimpinan Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman. โ€œSesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.โ€ Ash-Shaff 4 Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu Lebah tidak pernah memulai menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa terganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan โ€œkehormatanโ€ umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin musuh tidak dicari. Tapi jika ada, tidak lari. Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah An-Nahl. Allahu aโ€™lam. [] Redaktur Ardne Beri NilaiLoading... Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana

jadilah seperti lebah bukan lalat